Jumat, 03 Mei 2013

POSTING 4


Judul              :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang      :DIANA YOSEVA
Sumber           : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI
Abstraksi
Di dunia ini tidak ada negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan sistem ekonomi tertutup. Kerana adanya perdagangan dengan luar negeri, maka produsen domestik juga harus bersaing dengan produsen luar negeri. Perkembangan industri indonesia diawali dengan berbagai keterbatasan. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan untuk memproteksi industri terebut. Yang menyebabkan banyak industri-industri dengan konsentrasi tinggi. Padahal dalam organisasi industri dikatakan tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan hambatan masuk kepasar karena dapat membuat produsen bebas untuk menggunakan Market-powernya untuk mencari keuntungan yang besar dan memicu inflasi karena mereka tidak terdorong untuk berkompetisi. Jika persaingan dengan produsen asing seharusnya dapat menggantikan peran pesaing domestik yang tidak ada dipasar menjadi dan menjadi pesaing bagi produsen domestik yang sudah ada. 
       I.            Pendahuluan
1.      Latar belakang
Di dunia ini tidak ada negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan sistem ekonomi tertutup. Keterbukaan suatu negara dengan negara lain bisa terlihat dari arus perdagangan serta arus modal dari dan kedalam negara tersbut. Kebijakan ekonomi terbuka ini diambil suatu negara dengan harapan akan membuka akses pasar terhadap ekspor bagi product mereka dan membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri negara lain.
Pada tahap awal industrilalisasi banyak negara yang memproteksi industri domestiknya. Yang mengakibatkan tidak memmungkinkan bagi pesaing asing untuk masuk kepasar domestik dengan alasan melindunngi industri yang masih muda.  Yang berupa kuota atau tarif. Dan dalam hal tersebut munculah masalah industri domestik cenderung manja dan terus-terusan meminta perlindungan dari persaingan dengan pesaing asing. Pengalaman pembangunan industri manufaktur di indonesia selama ini di dapat bahwa ombinasi tingkat proteksi impor yang tinggi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi melemahkan persaingan banyak industri indonesia. Saat ini banyak negara yang menggunakan sistem dumping  untuk memperoleh keuntungan. Selain itu ada ketakutan entang terbukanya perdagangan akan memindahkan kekuasaan daari pelaku usaha domestik menjadi pelaku usaha asing. Semakin meningkatnya interaksi perdagangan indonesia degan negara lain maka diharapkan semakin membuka perekonomian terhadap dunia perdagangan. Terlepas dari itu kita pun perlu berkaca apakah benar keterbukaan perdagangan yang kita hadapi membawa keuntungan??? Oleh karena itu kita perlu mengetahui manfaat yang ditawarkan dari terbukanya suatu negara terhadap perasingan itu sendiri.
2.      Perumusan masalah
Konsntrasi yang tinggi telah melemahkan persaingan di Indonesia. Dalam teori structure-conduct-perfomance(S-C-P) adanya barriers to entry yang mempersulit kondisi persaingan. Yang berasal dari aturan pemerintah seperti aturan dagang, sementara adanya struktur biaya tertentu dan adanya diferensiasi product.  Konsentrsi yang tinggi ini pula dikhawatirkan dapat mempermudah produsen mengambil keuntunan yang tinggi, mengurangi kesejahteraan konsumen, menghambat efisiensi dan inovasi.  Dengan adanya persaingan dengan produsen asing maka produsen domestik tidak bisa seenaknya menguasai pasar dan mempegunakan kekuatan pasarnya.
3.      Tujuan penelitian
Menggali apakah adanya keterbukaan ekonomi dalam hal ini keterbukaan perdagangan secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja industri manufaktur di indonesia. Dapat ditarik kesimpulan apakah produsen asing cukup berperan atau tidak dalam persaingan pasar domesstik.
NAMA           : NUR SULISTYANI
KELAS          :2EB08
NPM               : 25211327

Tidak ada komentar:

Posting Komentar