Judul :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING
ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang :DIANA YOSEVA
Sumber : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI
Abstraksi
Di dunia ini tidak ada
negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan
sistem ekonomi tertutup. Kerana adanya perdagangan dengan luar negeri, maka
produsen domestik juga harus bersaing dengan produsen luar negeri. Perkembangan
industri indonesia diawali dengan berbagai keterbatasan. Untuk itu pemerintah
mengambil kebijakan untuk memproteksi industri terebut. Yang menyebabkan banyak
industri-industri dengan konsentrasi tinggi. Padahal dalam organisasi industri
dikatakan tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan hambatan masuk kepasar
karena dapat membuat produsen bebas untuk menggunakan Market-powernya untuk mencari keuntungan yang besar dan memicu
inflasi karena mereka tidak terdorong untuk berkompetisi. Jika persaingan
dengan produsen asing seharusnya dapat menggantikan peran pesaing domestik yang
tidak ada dipasar menjadi dan menjadi pesaing bagi produsen domestik yang sudah
ada.
I.
Pendahuluan
1.
Latar
belakang
Di dunia ini tidak ada
negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan
sistem ekonomi tertutup. Keterbukaan suatu negara dengan negara lain bisa
terlihat dari arus perdagangan serta arus modal dari dan kedalam negara
tersbut. Kebijakan ekonomi terbuka ini diambil suatu negara dengan harapan akan
membuka akses pasar terhadap ekspor bagi product mereka dan membuka sumber
pengadaan barang modal dan bahan baku industri negara lain.
Pada tahap awal industrilalisasi
banyak negara yang memproteksi industri domestiknya. Yang mengakibatkan tidak
memmungkinkan bagi pesaing asing untuk masuk kepasar domestik dengan alasan
melindunngi industri yang masih muda.
Yang berupa kuota atau tarif. Dan dalam hal tersebut munculah masalah
industri domestik cenderung manja dan terus-terusan meminta perlindungan dari
persaingan dengan pesaing asing. Pengalaman pembangunan industri manufaktur di
indonesia selama ini di dapat bahwa ombinasi tingkat proteksi impor yang tinggi
dengan tingkat konsentrasi yang tinggi melemahkan persaingan banyak industri
indonesia. Saat ini banyak negara yang menggunakan sistem dumping untuk memperoleh keuntungan. Selain itu ada
ketakutan entang terbukanya perdagangan akan memindahkan kekuasaan daari pelaku
usaha domestik menjadi pelaku usaha asing. Semakin meningkatnya interaksi
perdagangan indonesia degan negara lain maka diharapkan semakin membuka
perekonomian terhadap dunia perdagangan. Terlepas dari itu kita pun perlu
berkaca apakah benar keterbukaan perdagangan yang kita hadapi membawa
keuntungan??? Oleh karena itu kita perlu mengetahui manfaat yang ditawarkan
dari terbukanya suatu negara terhadap perasingan itu sendiri.
2.
Perumusan
masalah
Konsntrasi yang tinggi
telah melemahkan persaingan di Indonesia. Dalam teori structure-conduct-perfomance(S-C-P) adanya barriers to entry yang mempersulit kondisi persaingan. Yang berasal
dari aturan pemerintah seperti aturan dagang, sementara adanya struktur biaya
tertentu dan adanya diferensiasi product.
Konsentrsi yang tinggi ini pula dikhawatirkan dapat mempermudah produsen
mengambil keuntunan yang tinggi, mengurangi kesejahteraan konsumen, menghambat
efisiensi dan inovasi. Dengan adanya
persaingan dengan produsen asing maka produsen domestik tidak bisa seenaknya
menguasai pasar dan mempegunakan kekuatan pasarnya.
3.
Tujuan
penelitian
Menggali apakah adanya
keterbukaan ekonomi dalam hal ini keterbukaan perdagangan secara signifikan
dapat mempengaruhi kinerja industri manufaktur di indonesia. Dapat ditarik
kesimpulan apakah produsen asing cukup berperan atau tidak dalam persaingan
pasar domesstik.
NAMA : NUR SULISTYANI
KELAS :2EB08
NPM : 25211327
Tidak ada komentar:
Posting Komentar