Sabtu, 04 Mei 2013

POSTING 3



Judul               :  REFISI JURNAL “IMPLEMENTASI GOOD PUBLIC GOVERNANCE DI LINGKUNGAN KOMISI PENGAWASAN PERSAINGAN USAHA”
Pengarang       : WIWIT WIDODO
Sumber            : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI
III. Pembahasan Hasil Penelitian
A.    Wawasan ke depan
Semua kegiatan pemerintahan diberbagai bidang seharusnya didasarkan visi dan misi yang jelas dan disertai strategi implementasi yang tetap sasaran. Visi KPPU adalah gambaran masa depan itu sendiri yang akan diwujudkan setelah program dalam jangka waktu rencana strategis selesai dilakukan. Dan Misi KPPU adalah menegakan hukum persaingan, menginternalisasikan nilai nilai persaingan, membangun kelembagaan yang efektif dan kredibel. Dengan itu semua KPPU telah memiliki pandangan yang jelas mengenai perkembangan KPPU itu sendiri dimasa depan dan dapat dipakai sebagai acuan tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang bagi setiap organ di lingkungan KPPU.
B.     Keterbukaan dan transparansi
Dilihat dari dua aspek, yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal berkaitan dengan keterbukaan dan transparansi dalam pengungkapan laporan tahunan. Seperti: laporan keuangan, laporan barang milik negara(BMN) dan laporan kinerja KPPU. Yang menikuti aturan sistem akuntansi pemerintahan, yaitu aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan(SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara(SABMN). Sedangkan aspek eksternal dilihat melalui kemudahan masyarakat untuk mengetahui serta memperoleh data dan informasi tentang kebijakan, program, keputusan, dan kegiatan KPPU yang dilaksanakan ditingkkat daerah atau pusat. Yang memiliki media komunikasi berupa wesite www.kppu.go.id dan memiliki majalah “KOMPETISI” yang terbit setiap bulan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek keterbukaan dan transparansi dilingkungan KPPU dapat dinilai baik.
C.    Partisipasi masyarakat
Semakain banyak laporan perkara dari masyarakat, sedikit banyak menunjukan tingginya partisipasi masyarakat terhadap KPPU yang menggambarkan implementasi goood public governance yang semakin baik. Peningkatan tersebut juga ditujang oleh berbagai program dan kegiatan KPPU baik dalam sosialisasi, pelatihan, workshop dan dibukanya kantor cabang KPPU didaerah. Seluruh laporan diterima lalu dilakukan pengujian laporan, antara lain proses penelitian, klasifikasi kepada pihak yang melaporkan dan pengamatan langsung dilapangan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek partisipasi masyarakat dilingkungan KPPU dapat dinilai baik.
D.    Tanggung gugat
Pada kertas kerja ini dinilai melalui keberadaan unit pengendali internal yang sangat mendukung penerapan good public governance secara lebih efektif. Pengamatan tentang sistem pengendali internal dapat dilihat dari srtuktur otganisasi KPPU dan keputusan KPPU no.160/KEP/KPPU/VIII/2007 tentang sekertariat komisi pengawas persaingan usaha. Di dalam keputusan tersebut terdapat unit pengendali internal yang merupakan bagian dari sekertariat KPPU. Tugas pokoknya adalah pengawasan keuangan, manajerial, dan pelaksaaan program serta kegiatan di lingkungan sekertariat komisi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek tanggung gugat dilingkungan KPPU dapat dinilai baik.
E.     Profesionalisme dan kompetensi
Dilihat dari upaya penilaian kebutuhan dan evaluasi yang dilakukan terhadap tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia yang ada dan dari upaya perbaikan atau peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dan di fokuskan pada kinerja pegawai KPPU. Unsur penilaian pegawai KPPU yang sudah lengkap, antara lain: job knowledge, planning and decision making, problem solving, work quality, productivity, self management, comunication skill, motivation, empowerment,  interpersonal skill, adaptability, fleksibelity.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek profesionalisme dan kompetensi dilingkungan KPPU dapat dinilai baik.
F.     Keefisienan dan keefektif
Pada kertas kerja ini dikaitkan pada pembagian peran dan tanggung jawab antara komisi dan sekertariat komisi dalam menjalankan roda organisasi KPPU. Dalam pelaksanaan peranannya masih dijumpai konflik peran antara anggota komisi dengan sekertariat komisi. Karena belum adanya buku pedoman/panduan/etika yang mengatur tugas pokok fungsi atau peran masing-masing anggota komisi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek keefesienan dan keefektifan  dilingkungan KPPU dapat dinilai kurang baik.
G.    Desentralisasi
Saat ini KPPU memiliki 5 kantor cabang tersebar diwilayah nusantara yang terletak di Surabaya, Medan, Balik Papan, Batam, dan Makasar. Namun kelembagaan perwakilan kantor daerah masih belum optimal karena belum diberikan wewenang yang penuh dalam melakasanakan tugas fungsi pokoknya. Padahal jika semua sudah berjalan dengan lancar akan mempercepat proses pengambilan keputusan, menghemat anggaran, serta memberikan keleluasan yang cukup untuk mengelola kantor perwakilan daerah.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek desentralisasi dilingkungan KPPU dapat dinilai kurang baik.
H.    Komitmen pasar yang fair
Komitmen yang kuat harus dimiliki KPPU untuk perkembangan persaingan pasar yang fair. Namun harus disadari KPPU belum optimal dalam menjalankan fungsinya dalam menegakan hukum persaingan. Yang disebabkan kurangnya pemahaman terhadap budaya persaingan sehat oleh aparat penegak hukum,pemerintah,pelaku usaha dan masyarakat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek komitmen pasar yang fair dilingkungan KPPU dapat dinilai sangat baik.

IV. kesimpulan dan saran
A.    Kesimpulan
Dalam kertas kerja ini, kriteria implementasi good public governance diadopsi dari indikator good public governance yang disusun BAPPENAS. Tidak seluruh kriteria digunakan dalam kertas kerja ini. Dari yang di pakai dalam BAPPENAS terdiri dari 14 kriteria tapi dalam kertas kerja ini hanya 8 yang dipakai. Dengan demikian dpat disimpulkan implementasi good public governance dilingkungan KPPU sudah berjalan tapi belum optimal.
B.     Saran
Setelah mengevaluasi implementasi good public governance ada beberapa saran yang bermanfaat bagi pengembangan dan penguatan lembaga KPPU, diantaranya:
1.      Diperlukannya mekanisme reward dan punishment
2.      Dipertimbangkannya pemeberian otonomi luas kepada kantor perwakilan daerah
3.      Diatur kejelasan peran antar komisi


 NAMA     : NUR SULISTYANI
 KELAS    : 2EB08
 NPM        : 25211327





Jumat, 03 Mei 2013

POSTING 7


Judul              :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang      :DIANA YOSEVA
Sumber           : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI

2. Analisis Regregasi Industri Pengolahan Indonesia
Pola hubugan yang deskriptif antara struktur dan kinerja yang dihasilkan tidak terlihat secra pasti, diaman suatu observasi terdapat suatu kondisi yang menunjukan sesuatu yang sesuai dengan teori namun di observasi lain mungkin langkash itu sudah tidak berlaku lagi. Dibutuhkan metodde ekonometrika untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Untuk memeberikan gambaran mengenai hubungan antara struktur dan kinerja kerja pengolahan di indonesia.
2.1 PENGUJIAN EKOMETRI
Menggunakan Panel Fixed Effect dengan dependen variabel PCM.
2.2.1 ANALISIS STATISTIK
Pada hasil regregasi keseluruhan diperoleh variael CR4, MES, OPEN, LABPROD pada tingkat yang signifikan. Menurut prediksi aliran SCP dengan semakin meningkatnya MES maka semakin terkonsentrasi suatu pasar dan akan mendorong perusahaan yang menguasai pasar melakukan tacit collusion demi meperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
2.2.2 ANALISA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DAN INDUSTRI BARANG PRODUKSI
Pada bab ini akan membahas tentang industri manufaktur , yang dikelompokan menjadi dua, yaitu: kelompok industri penghasil barang produksi dan barang konsumsi. Adanya deferensiasi diprediksi akan mempengaruhi tingkat keuntungan dimana barang konsumsi yang lebih terdeferensiasi akan memiliki tingkt keuntungan yang lebih besar dari pada barang produksi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1.      KESIMPULAN
Aliran SCP meyatakn struktur pasar akan mempengaruhi kinerja pasar. Adanya konsentrasi oasar akan mempengaruhi besarnya keuntungan yang ingin diambil oleh konsumen. Adanya hubungan postif antara tingkat konsentrasi dengan tingkat keuntungan.  Yang mengutamakan barang produsen yang merupakan barang homogen dimana tingkat diferensiasi produknya rendah. Adanya keterbukaan ekonomi ternyata dapat membuat produsen domestik menurunkan tingkaat profitnya yang akan lebih terasa bagi barang produsen. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa persaingan dengan pesaing asing harus diperhitungkan jika ingin membicarakan mengenai persaingan yang terjadi terkait dengan suatu product tertentu.

2.      Saran
KPPU yang dipercaya sebagai lembaga untuk mengawasi persaingan usaha akan menghadapi berbagai masalah. Seperti badan pengawas di negara lain, dimana mereka harus melakukan analisa mengenai suatu produc yyang bersangkutan. Nantinya dalam analisa tersebut tak ada salahnyauntuk mempehitungkan keberdaan pesaing asing di dalam pasar domestik dan adanya barang keluar-masuk ke dalam wilayah domestik juga diperhitungkan dan mejadi pertimbangan daalam mennetukan definisi pasar.
NAMA           : NUR SULISTYANI
KELAS          : 2EB08
NPM               : 2521137

POSTING 6

Judul              :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang      :DIANA YOSEVA
Sumber           : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI

III. PEMBAHASAN
1.      ANALISIS DESKRIPTIF INDUSTRI PENGELOLAN INDONESIA
1.1  TINGKAT KONSENTRASI
Di dunia industri konsentrasi banyak sekali sering mendapat sorotan. Dalam ilmu ekonomi dikenal teori SCP yang menyatakan bahwa konsentrasi ini akan mempengaruhi kinerja dan industri tersebut. Pada pasar yang terkinsentrasi akan memudahkan perusahaan untuk mengunakan market powernya untuk mendapat keuntungan yang besar.  Tingkat konsentrasi di Indonesia pun cukup tinggi (menurut  Bain >70%). Jika industri dipisahkan berdasarkan diferensiasinya maka terlihat bahwa rata-rata industri barang konsumen memiliki tingkat konsentrasi yang lebih rendah dari pada rata-rata barang produksi.
1.2  TINGKAT KEUNTUNGAN
Menurut aliran SCP tingkat konsentrasi yang tinggi akan juga diikuti oleh tingkat keuntungan yang tinggi. Dan penurunan tigkat rasio konsentrasi dari suaatu industri akan diikuti dengan penurunan dari rata-rata tingkt keuntungan.
1.3  TINGKAT HAMBATAN MASUK
Dalam teori SCP juga dikatakan semakin meningkatnya hambatan untuk masuk ke dalam suatu pasar maka tingkat keuntungan dari suatu industri tersebut akan mengalami peningkatan pula.
1.4  TINGKAT KETERBUKAAN PERDAGANGAN
Dampak dari persaingandengan perusahaan asing terhadap kinerja perusahaan pertama kali dikemukakakan oleh Emposito. Sejak saat itu penelitian empiris berbagai negara juga memasukan variabel perdagangan luar negeri kedalam persamaan kinerja. Semakin meningkatnya persaingan akibbat semakin terbukanya perekonomian akan membuat perusahaan tidak lagi dapat menikmati profit berlebih. Dan akan mendorong perusahaan akan menurunkan tingkat keuntungan menjadi normal profit yang pada akhrnya daapat menguntukan konsumennya.
1.5  HUBUNGAN RERATA PCM DENGAN TINGKAT DIFERENSIASI PRODUCT
Dalam aliran SCP diprediksi bahwa tingkat diferensiasi produc juga memiliki pengarauh terhadap PCM. Industri yang memiliki tingkat deferensiasi tinggi cenderung memiliki tingkat keuntungan(PCM)yang tinggi juga. Disebabkan industri yang memiliki hambatan masuk pasar lebih besar maka perusahaan incumbent akan menaikan tingkat harga diataas marginal tanpa perlu ada rasa takut. Salah satu hambatan yang sering dijumpai adalah deferensiasi product yang tinggi, dimana dibutuhkan biaya promosi yang cukup tinggi untuk potensial agar productnya dapat dikenal dipasaran.
NAMA     : NUR SULISTYANI
KELAS    : 2EB08
NPM         : 25211327

POSTING 5


Judul              :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang      :DIANA YOSEVA
Sumber           : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI

4. Sistematika Penulisan
BAB I :PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan.
BAB II            : TINJAUAN LITERATUR DAN METODE PENELITIAN
Konsep pengukuran dan stuktur, perilaku dan kenerja industri, manfaat dan teori yang mebahas perdagangan, penelitian empiris yang berkaitan dengan tulisan, metode yang pernh dipakai.
BAB III          : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisa deskriptif, kinerja industri manufaktur, analisa pengelolaaan data.
BAB IV          : KESIMPULAN
Penutup berisi kesimpulan dan saran
II. TINJAUAN LITERATUR DAN METEDOLOGI
1.      Kinerja industri dalam perekonomian terbuka
Struktur pasar tradisional yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Bentuk pasa lain adalah monopolistik dan oligopoli. Pasar oligopoli banyak ditemukan dalam kehidupan nyata dan menjadi fokus penelitian dari para ahli ekonomi industri karena adanya market power dari pasar oligopoli.  Yang menyebabkan distorsi dalam perekonomian dan merugikan dari sudut pandang sosial. Dan terdapat dua aliran besar yang menjelaskan masalah-masalah ekonomi industri, yaitu: Stucture Conduct Perfomance(S-P-C) dan Chicago.
Aliran S-C-P pertama kali dicetuskan oleh Edward Mason(1939) dan Joe S. Bain(1942). Menurut aliran ini struktur pasar akan menentukan perilaku perusahaan dipasar dan akhirnya perilaku perusahaan tersebut akan menentukan kinerja dari pasar tersebut dan hubungan struktur, perilaku dan kinerja pasar adalah hubungan satu arah , dengan fokus utamanya adalah struktur pasar. Aliran ini mengalami perkembangan yang sangat pesat  setelah bain melakukan penelitian hubungan antara struktur dan kinerja pasar.  Yang bertujuan untuk menguji hipotesis teori oligopoli yang menyatakan kekuatan pasar akan semakain meningkat dengan semakin meningkatnya konsentrasi pasar dan semakin sulitnya kondisi untuk memasuki pasar tersebut.
Serangkaian kebijakan perdagangan, pemerintah suatu negara berupaya secara optimal memanfaatkan hubungan dagang dengan negara lain agar kinerja makro negara tersebut lebih baik lagi. Kebijakan ekonomi dipilih negara berkembang adalah kebijakan promosi ,ekspor, subtitusi impor, proteksi industri.
Penelitian yang telah memasukan unsur persaingan dengan produsen asing ke dalam analisis (S-C-P) adalah Esposito(1971). Dalam penelitiannya iya ingin menguji hipotesis hubungan antara impor dengan kinerja industri domestik yang diawali dengan variabel price-cost-margin(P-C-M). Di teliti lagi diberbagai negara tapi hasilnya tidak ada yang sama. Sementara itu Adaam Smith mengatakan bahwa suprlus perdagangan yang dipaksakan lewat mekanisme proteksi dan pembelian monopoli akan mengorbankan efisiensi dan produktifitas.
2.      Hasil hasil penelitian empiris
Pendekatan yang dapat dipakaai untuk melihat keuntungan perusahaan domestik:
a.       Dengan mengukur peruban konsentrasi perusahaan domestik saat ekspor dikeluarkan dari perhitungan sedangkan impor di tambahkan dalam perhitungan. Penelitian dilakukan Utton di Ingrris.
b.      Memasukan vaiabel perdagangan dalam persamaan regregasi tingkat keuntungan.  Dan impor mempunyai efek negatif yang signifikan terhadap keuntungan perusahaan domestik. Penelitian dilakukan oleh Esposito, Levinshon(turki), Harrison(patai gading) , Pugel dan Katics (amerika serikat) dan karishna dan Mitra(India).
Dan penelitian lain yang tidak menemukan efek dari dua diatas yaitu, Zaralis, Geroski dan Jacquemin yang menyatakan kasus dimana impor tidak bisa positif. Hal ini terjadi apabila antar importir dan perusahaan domestik melakukan kolusi. Dan ada juga De Ghelink et al, yang mengemukakan kaitan antara probabilitas industri manufaktur dan perdaganagn dengan kondisi bahwa adanya variasi industri tersebut. Harus menggunakan variabek dummy untuk membedakan industri yang menghasilkan barang produsen dan industri yang menghasilkan bukan barang produsen.
3.      Metode penelitian
 Dalam tulisan ini, penulis ingin mengetahuai dampak peedagangan terhadap keuntungan perusahaan domestik. Model yang dpakai adalah model ekonometrika Maioli et al, dimana variabel perdagangan dimasukan dalam persamaan tingkat keuntungan perusahaan domestik. Kerana adanya keterbatasan data yang dimiliki tidak semua variabel yang adadalam persamaan Maioli tersebut dipakai. Semuanya yaitu: PCM, Minimum Efficient Scale(MES), OPEN, GR< Labprod. Berikut sedikit penjelasan dari variable-variabel tersebut, yaitu:
a.      PCM (prince-cost-margin)
Variabel yang bisa dipakai untuk menilai kinerja suatu pasar.
b.      Trade : variabel yang mewakili persaingan dari produk asing di pasar domestik
Dapat dilihat dengan dua cara, pertama menggunakan variabel OPEN yang didapat dari nilai impor dibagi nilai impor ditambah nilai ekspor. Kedua  menggunakan variabel terpisah yaitu intensitas impor dan intensitas ekspor. Intensitas ekspor adalah rasio dari nilai ekspor terhadap nilai output(intensitas ekspor=nilai ekspor:total output). Intensitas impr adalah rasio nilai impor terhadap nilai barang tersebut yang dipasarkan dipasar domestik(intensitas impor= nilai impor:(output+impor-ekspor).
c.       Plant-level labor productivity
Mengukur produktivitas tenaga kerja yang didapat dari membagi nilai tambah riil dengan jumlah pekerja. Semakin tinggi produktivitas maka tingkat keuntungan yang didapat produsen semakin meningkat.
d.      Cr4
Rasio konentrasi industri yang menggambarkan struktur pasar. Ada dua pandangan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap (PCM). Menurut hipotesis kekuasaan pasar konsentrasi akan berpengarauh positif dengan keuntungan, semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh. Dan menurut efficiency hypotesis merupakan faktor penentu struktur. Industri yang efisien maka industri tersebut dapat memproduksi barang yang banyak dengan harga murrah.
e.       Minimum efficienci scale (MES)
Salah satu variabel yang dianggap sebagai gambaran dari hambatan masuk pasar(entry barries). MES adalah interval tingkat produksi dimana penambhan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang per unit. Semakin tinggi MES maka PCM juga semakin meningkat.
f.        Market growth
Kondisi diluar perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Misal perubahan daya minta masyarakat terhadap produsct industri. Semakin tinggi pertumbuhan maka keuntungan produsen juga meningkat.
Pada tulisan ini persamaan juga di regregasikan berdasarkan diferensiasi product, yaitu industri barang konsumsi dan idustri barang produksi. Barang konsumsi adalah barang yang ditunjukan untuk konsumsi akhir, sedangkan barang produksi untuk diolah kembali dalam proses produksi.

NAMA           : NUR SULISTYANI
KELAS          : 2EB08
NPM               : 25211327

POSTING 4


Judul              :REFISI JURNAL “PERANAN PESAING ASING DALAM PERSAINGAN PADA PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR DOMESTIK”
Pengarang      :DIANA YOSEVA
Sumber           : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI
Abstraksi
Di dunia ini tidak ada negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan sistem ekonomi tertutup. Kerana adanya perdagangan dengan luar negeri, maka produsen domestik juga harus bersaing dengan produsen luar negeri. Perkembangan industri indonesia diawali dengan berbagai keterbatasan. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan untuk memproteksi industri terebut. Yang menyebabkan banyak industri-industri dengan konsentrasi tinggi. Padahal dalam organisasi industri dikatakan tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan hambatan masuk kepasar karena dapat membuat produsen bebas untuk menggunakan Market-powernya untuk mencari keuntungan yang besar dan memicu inflasi karena mereka tidak terdorong untuk berkompetisi. Jika persaingan dengan produsen asing seharusnya dapat menggantikan peran pesaing domestik yang tidak ada dipasar menjadi dan menjadi pesaing bagi produsen domestik yang sudah ada. 
       I.            Pendahuluan
1.      Latar belakang
Di dunia ini tidak ada negara yang menggunakan asumsi ekonomi tertutup. Tetapi pembahasan tentang structur-perfomance dilakukan dengan sistem ekonomi tertutup. Keterbukaan suatu negara dengan negara lain bisa terlihat dari arus perdagangan serta arus modal dari dan kedalam negara tersbut. Kebijakan ekonomi terbuka ini diambil suatu negara dengan harapan akan membuka akses pasar terhadap ekspor bagi product mereka dan membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri negara lain.
Pada tahap awal industrilalisasi banyak negara yang memproteksi industri domestiknya. Yang mengakibatkan tidak memmungkinkan bagi pesaing asing untuk masuk kepasar domestik dengan alasan melindunngi industri yang masih muda.  Yang berupa kuota atau tarif. Dan dalam hal tersebut munculah masalah industri domestik cenderung manja dan terus-terusan meminta perlindungan dari persaingan dengan pesaing asing. Pengalaman pembangunan industri manufaktur di indonesia selama ini di dapat bahwa ombinasi tingkat proteksi impor yang tinggi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi melemahkan persaingan banyak industri indonesia. Saat ini banyak negara yang menggunakan sistem dumping  untuk memperoleh keuntungan. Selain itu ada ketakutan entang terbukanya perdagangan akan memindahkan kekuasaan daari pelaku usaha domestik menjadi pelaku usaha asing. Semakin meningkatnya interaksi perdagangan indonesia degan negara lain maka diharapkan semakin membuka perekonomian terhadap dunia perdagangan. Terlepas dari itu kita pun perlu berkaca apakah benar keterbukaan perdagangan yang kita hadapi membawa keuntungan??? Oleh karena itu kita perlu mengetahui manfaat yang ditawarkan dari terbukanya suatu negara terhadap perasingan itu sendiri.
2.      Perumusan masalah
Konsntrasi yang tinggi telah melemahkan persaingan di Indonesia. Dalam teori structure-conduct-perfomance(S-C-P) adanya barriers to entry yang mempersulit kondisi persaingan. Yang berasal dari aturan pemerintah seperti aturan dagang, sementara adanya struktur biaya tertentu dan adanya diferensiasi product.  Konsentrsi yang tinggi ini pula dikhawatirkan dapat mempermudah produsen mengambil keuntunan yang tinggi, mengurangi kesejahteraan konsumen, menghambat efisiensi dan inovasi.  Dengan adanya persaingan dengan produsen asing maka produsen domestik tidak bisa seenaknya menguasai pasar dan mempegunakan kekuatan pasarnya.
3.      Tujuan penelitian
Menggali apakah adanya keterbukaan ekonomi dalam hal ini keterbukaan perdagangan secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja industri manufaktur di indonesia. Dapat ditarik kesimpulan apakah produsen asing cukup berperan atau tidak dalam persaingan pasar domesstik.
NAMA           : NUR SULISTYANI
KELAS          :2EB08
NPM               : 25211327

Kamis, 02 Mei 2013

POSTING 2


Judul               :  REFISI JURNAL “IMPLEMENTASI GOOD PUBLIC GOVERNANCE DI LINGKUNGAN KOMISI PENGAWASAN PERSAINGAN USAHA”
Pengarang       : WIWIT WIDODO
Sumber            : JURNAL PERSAINGAN USAHA KPPU RI
II. Kerangka Teori dan Metode Penelitian
A.    Kerangka teori
Woodrow Wilson adalah presiden amerika serikat ke-27 yang memperkenalkan bidang studi literatur administrasi dan ilmu politik atau yang dikenal dengan governance sekitar 120 tahun yang  lalu. Wacana tentang ‘governance” dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai tata pemerintah, penyelenggaraan pemerintah, atau pengelola pemerintah terutama setelah berbagai lembaga pembiayaan internasional menetapkan “good governance” sebagai persyaratan utama untuk setiap program bantuan mereka.
Definisi Good Governance
Governance diartikan dalam tata pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik, dan administrasi guna mengelola urusan negara pada semua tingkat. Definisi lain menyebutkan Governance adalah pengelolaan sumber daya ekonomi yang melibatkan pengaruh sektor negara dan non-sektor negara dalam suatu usaha kolektif dan mengasumsikan aktor yang terlibat didalamnya tidak ada yang sangat dominan yang menetukan gerak aktor lain dalam mengambil keputusan kinerja. Dalam pembahasan diatas governance diartikan sangat luas, dan dalam arti sempitnya sendiri governance pengelolaan organisasi yang baik dan benar dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan kinerja organisasi sesuai dengan prinsip transparansi, akuntanbilitas ,tanggung jawab dan kewajaran.
Prinsip-prinsip Good Governance
Badan Perencana Pembangunan Nasional menggambarkan 14 prinsip yang dapat terhimpun dari wacana Good Governance, yaitu :
1.      Wawasan ke depan (visionary)
2.      Keterbukaan dan transparansi
3.      Partisipasi masyarakat
4.      Tangggung gugat
5.      Supremasi hukum
6.      Demokrasi
7.      Profesionalitas dan kompetensi
8.      Daya tanggap
9.      Keefisienan dan keefektifan
10.  Desentralisasi
11.  Kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarrakat
12.  Komitmen pada pengurangan kesenjangan
13.  Komitmen pada lingkungan hidup
14.  Komitmen pasar fair.
Dengan penjelasan diatas maka jelas prinsip yang bervariasi dari satu intuisi ke intuisi lain. Ada sejumlah prinsip yang dianggap sebagai prisip utama, yaitu: akuntabilitas, transparansi, partisipasi masyarakat.  Ketiga prinsip tersebut saling memliki kaitan satu sama lain. Dan berfungsi untuk memperoleh management yang baik.
Akuntabilitas berhubungan dengan kewajiban dari intiusi public yang bekerja didalamnya untuk membuat kebijakan atau melakukan aksi sesuai dengan norma yang berlaku atau kebutuhan masyarakat yang menuntut adanya pembatasan kerja yang jelas dan efisien dari aparat birokasi. Prinsipnya adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggara dan pelayanan dengan ukuran norma atau nilai eksternal yang dimiliki.
Transparansi berhubungan dengan terbukanya akses bagi semua pihak yang berkepentingan terhadapi informasi terkait biaya minimal. Artinya transparansi dibangun atas pijakan kebebasan arus informasi yang memadai disediakan untuk dipahami dan dipantau. Dan mengurangi tingkat ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
Partisipasi merupakan wujud dari perubahan paradigma mengenai peran masyarakat dalam pembangunan, masyrakat pun bukan sekedar menerima manfaat melainkann sebagai agen pembangunan yang memiliki porsi penting.
B.     Metode Penelitian
Dari 14 indikator yang diturunkan BAPENNAS hanya 8 yang akan diturunkan di tulisan ini, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi unit analisis KPPU sebagai organisasi. Yaitu :
1.      Wawasan ke depan
2.      Keterbukaan dan transparansi
3.      Partisipasi masyarakat
4.      Tanggung gugat
5.      Profesionalisme dan kompetensi
6.      Keefisienan dan keefektifan
7.      Desentralisasi
8.      Komitmen pasar yang fair
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kajian literatur. Metode ini untuk mendaptkan kerangka teori yang dapat dipakai landasan kertas kerja ini.

NAMA    : NUR SULISTYANI
KELAS   : 2EB08
NPM       : 25211327