Sabtu, 12 November 2011

Kegiatan Bisnis di Indonesia ( Tugas Minggu 6 Softskill)


kegiatan bisnis di indonesia

Sudah lama sekali negara Indonesia sudah berkarier , dari awal sebelum kemerdekaan atau sebelum kemerdekaan. Begitu juga perkembangan bisnis di Indonesia. Kegiatan bisnis di indonesia di awali setelah kemerdekaan. Melihat banyak peluang untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada para investor asing masuk ke indonesia dan membuat infrastruktur serta fasilitas manufaktur untuk penunjang eksport atau pun pasar domestik.  Kebanyakan investor berasal dari cina, tetapi investor ini kebanyakan masuk dalam bisnis yang terbilang tidak besar tetapi ada pula sebagian yang memiliki modal membangun bisnis yang besar. Mereka mencari keuntungan di Indonesia karena banyak faktor , seperti masyarakat Indonesia yang jumlahnya banyak , dan perdagangan di Indonesia strategis. 
kegiatan bisnis di indonesia  semakin lama semakin meningkat, tetapi semenjak terjadinya krisis moneter pada tahun 1997-1998 investor yang tadinya menanamkan modal besar di Indonesia menghentikan kerjasamanya dan lebih memilih menanamkan modalnya di negara-negara tetangga. Itu semua terjadi karena kepemimpinan presiden pada waktu itu di nilai tidak baik sampai akhirnya negar memiliki hutang yang sagat besar sampai sekarang, dan presiden pun langsung di turunkan dari jabatannya oleh rakyat. dengan kejadian itu pula banyak rakyat yang bersifat anarkis seperti mereka membakar bangunan bangunan penting dan sering menunjukan kegiatan demonstrasi. 
untuk mengatasi itu semua pemerintah membuat suatu siasat, setelah kejadian itu pemerintah pun membangun kembali sistem perekonomiannya agar para investor berani kembali membuka bisnis di indonesia. Kegiatan bisnis pun semakin meningkat tiap tahunnya sampai dengan saat ini, tidak hanya yang berasal dari modal investor asing. sekarang banyak sekali pengusaha-pengusah yang telah mengerti bermain di dunia pasar modal, tidak hanya di indonesia tetapi juga di beberapa belahan dunia, banyak juga pengusaha indonesia yang membuka lahan bisnisnya di luar negri. dengan semua cara itu mereka dapat mencari keuntungan yang lebih. 
seperti contohnya kegiatan bisnis di Indonesia yang pesat . Kegiatan bisnis yang sedang pesat saat ini adalah kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang ada di Indonesia ini kebanyakan berasal dari negeri sakura Jepang. Banyak sekali merk kendaraan mobil,motor, dan kendaraan berat lainnya berasal dari sana, misalnya SUZUKI,YAMAHA,HONDA,KAWASAKI. Tapi tidak hanya dari jepang ada pula perusahaan otomotif dari negara lain yang memasarkan produknya di Indonesia, seperti Korea, Cina, sampai Amerika dan Eropa yang menjual mobil-mobil sport mahal. Tetapi perkembangan kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia ini sekarang justru malah menjadi permasalahan terutama di kota-kota besar, seperti di Jakarta yang hampir di semua daerahnya terjadi kemacetan terutama pada jam berangkat dan pulang kantor, bahkan di perkirakan 4 tahun lagi luas keseluruhan jalan sebanding dengan jumlah mobil yang ada. dan menambah tingkat polusi udara yang terjadi di Indonesia. seperti contoh lain pengendara motor lainnya juga banyak sekali yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, contohnya seperti tidak meakai helm.

Contoh Kegiatan Bisnis Rumahan di Indonesia
Merangkai Laba dari Tas Lidi 
Dari masa ke masa, tas menjadi perlengkapan tak terpisahkan bagi kaum hawa. Dalam setiap aktivitasnya, perempuan selalu menenteng barang satu ini. Jangan heran jika produsen tas juga rajin menggelontorkan model baru ke pasar.

Bahkan, untuk membuat produk ini berbeda, tak jarang produsen melakukan pelbagai inovasi. Salah satunya, membuat tas dari bahan sapu lidi. Salah satu produsennya adalah Sutarpi.
Ide membuat tas drai lidi ini terbersit dui benak Sutarpi  saat ia mencari bahan baku tas yang lebih murah. “Ketika krisis, saya mencari ide mendapatkan bahan baku tas yang murah,” tutur perempuan yang telah menggeluti usaha produksi tas sejak 1994 ini.

Bermodalkan duit Rp 1 juta buat membeli batang-batang lidi, sejak awal 2008, perempuan berusia 35 tahun ini mulai menjalankan produksi tas berbahan baku lidi.

Dibantu empat orang karyawan, Sutarpi merangkai batang-batang lidi menjadi sebuah tas. Tentu, batang lidi itu sebelumnya telah diwarnai agar lebih menarik.

Di kawasan Wirobrajan, Yogyakarta, Sutarpi mulai memperkenalkan tas lidi buatannya itu ke masyarakat.Meski terbilang barang baru, ternyata banyak yang kecantol dengan tas lidi Sutarpi.
Dalam waktu singkat, ia bisa meraup omzet Rp 300.000 sehari dari jualan tas lidi. “Ini kan jenis baru. Jadi, banyak orang suka dengan tas lidi saya,” katanya.

Permintaan yang terus meningkat memaksa Sutarpi menambah jumlah karyawannya menjadi enam orang. Bahkan, ia kadang harus menambah jumlahnya menjadi 10 orang, jika ada pesanan dalam jumlah besar.
Sejauh ini, Sutarpi relatif tidak menemui kesulitan soal pasokan bahan baku. Sebab, selain harga lidi relatif murah, barangnya juga mudah didapat. “Saya membelinya di pasar,” ujarnya.
Pembeli dari India
Setiap hari, Sutarpi mampu memproduksi 10 model tas dengan jumlah total 100 unit.  Namun, jika ia kebetulan sedang membuat model agak susah, produksinya hanya 50 tas per hari. Harga tas bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per unit, tergantung model dan kualitas.

Sutarpi mengaku bisa meraup omzet sampai Rp 750.000 per hari. “Marjin masing-masing tas mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 5.000,” ungkapnya.
Selama ini, pembeli tas lidi Sutarpi tak terbatas pada masyarakat Yogyakarta. Ada beberapa pelanggan dari Jakarta, Medan, bahkan India. “Pembeli dari India rutin memesan setiap tiga bulan sekali,” katanya bangga.
Bicara soal pemasaran, Sutarpi menggunakan dua cara: tradisional dan modern. Cara tradisional adalah dengan menjajakan sendiri barang dagangannya hingga menitip ke kios. Sedangkan cara modern, ia memasarkan produknya lewat dunia maya. “Tapi, selama ini, promosi lewat internet masih belum maksimal,” akunya.

Bagi Anda yang tertarik mencoba bisnis tas lidi ini, ada beberapa tip menarik dari Sutarpi.
Pertama, siapkan modal minimal Rp 1 juta buat membeli bahan baku lidi. “Perkiraan saya, uang segitu mampu  memproduksi hingga 50 tas lidi per hari,” ujar Sutarpi.
Kedua, cari pekerja yang ulet dan mahir merangkai lidi menjadi tas nan apik. Maklum, membuat tas ini cukup sulit.

Ketiga, Anda harus jeli melihat selera pasar yang mudah berubah. “Makanya, sekarang saya memadukan bahan lidi dengan aksesori akar wangi, enceng gondok, dan bahan lainnya,” papar Sutarpi.





Sumber :
http://vahmy76.wordpress.com/2010/11/07/kegiatan-bisnis-di-indonesia/

http://nasional.kompas.com/read/2009/06/24/09371398/Merangkai.Laba.dari.Tas.Lidi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar