Minggu, 20 November 2011

Cerpen "Perkenalan Pertama"

Perkenalan Pertama
Di pertengahan tahun 2008 kisah ini terjadi. Suatu kisah yang sangat sering dialami oleh hampir semua remaja. Di waktu itulah semua bermulai.
Perkenalkan terlebih dahulu nama ku Syakira Minanti. Aku adalah seorang pelajar yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertama. Sewaktu aku baru lulus sekolah menengah pertama aku melanjutkan pendidikan ku di sebuah sekolah menengah atas yang ada di Jakarta Selatan.
 Aku memulai ceritaku  dengan perkenalan dengan seorang cowok. Waktu itu aku kebetulan ada sebuah acara yang diselenggarakan oleh teman teman sekelasku. Acara remaja yang biasa di selenggarakan yaitu menonton di bioskop. Tapi aku binggung karena aku harus kerumah temanku terlebih dahulu sebelum aku harus pergi ke bioskop, aku harus kerumah teman SMP ku terlebih dahulu untuk mengembalikan buku yang telah aku pinjam darinya. Tapi aku bingung karena aku juga harus ke bioskop untuk menepati janji kepada teman temanku. Sewaktu aku memikirkan bagaimana caranya aku bisa datang tepat waktu tiba tiba ada seorang cowok yang lewat di depanku. Aku sangat terkejut karena tiba tiba dia ada di dekatku, akhirnya aku memanggilnya lalu aku menyapanya.
Cowok itu adalah teman sewaktu aku SMP tapi aku tidak kenal dekat dengan dia, hanya kenal nama saja. Namanya adalah Riski. Lalu aku meminta tolong kepadanya supaya dia mau mengantarkan aku ke rumah teman SMP ku untuk mengembalikan buku. Akhirnya diapun menjawab iya dan dia mau mengantarkan aku ke rumah temanku.
Beberapa waktu sesaat aku telah mengembalikan buku..............
Aku menawarkannya untuk ikut aku ke bioskop, akhirnya dia mau. Tapi sayang dia tidak membawa helm, terpaksa riski pulang kerumahnya untuk mengambil helm.  Begitu juga aku, aku pulang kerumah untuk mempersiapkan diri, berganti pakaian dan merapikan diriku. Setelah aku selesai merapikan diriku tak berapa lama dia pun datang. Dan lucunya dia membawakan aku helm cetok, helm yang tidak ada kacanya. Tak apalah yang penting aku memakai helm.  Kami langsung berangkat menuju bioskop yang sudah menjadi tempat tujuan kami. Dijalan sangat macet dan jarak tempuh antara rumahku dengan bioskop itu sangatlah jauh. Akhirnya kami terlambat, sewaktu kami sampai ternyata teman teman ku yang lain sudah masuk dan meninggalkan aku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya aku menunggu teman-temanku dan berharap mereka cepat keluar.  Tak berapa lama mereka keluar dan mereka langsung meminta maaf kepadaku karena mereka telah meninggalkan aku. Dan sampai akhirnya aku menonoton film dengan riski.  Film horor yang kami tonton dan aku sangat takut, tapi dengan adanya riski disampingku aku tidak takut. Jujur dari situlah aku mulai suka dengan riski.
Beberapa hari kemudian....
Aku dan riski saling sms-an, menanyakan hal hal selayaknya ABG yang sedang pendekatan, riski sangat perhatian dengan ku.  Kurang lebih 1 minggu aku berkenalan dengan riski akhirnya aku jadian dengannya. Pada tanggal 13 aku jadian dengannya. Hatiku sangatlah senang  dan tak menyangka aku akan pacaran dengannya padahal dia teman SMP-ku dulu dan sekarang jadiann..ohhh
Dari hari ke hari aku pacaran dengannya aku selalu dengannya, walau kami beda kelas tapi setiap istirahat kami pasti ketemu atau aku selalu kekelas riski. Kita menjalani hari hari kami dengan senyuman, ada satu kisah yang menurutku memalukan untuk diriku.
Kisahnya adalah......
Aku merasa risih dengan rambut panjangku, akhirnya rambut panjangku aku potong dan ternyata aku memotong rambutku terlalu pendek dan potongan rambutku itu tidak pantas untukku. Aku sangatlah malu untuk masuk sekolah, sampai aku punya pikiran untuk tidak masuk sekolah. Tapi tepat dihari itu aku ada ulangan dan mau tidak mau aku harus masuk sekolah.
Setibanya disekolah aku sama sekali tidak percaya diri, seharian aku hanya dikelas saja dan tidak mau keluar kelas. Selain aku malu dengan teman-temanku yang lain aku pun juga malu dengan riski. Untungnya saja hari itu kami pulang cepat, aku berfikir aku beruntung hari itu tapi ternyata tidak. Aku tidak mau keluar kelas sebelum teman-temanku keluar. Aku hanya duduk di kursiku, setelah teman-temanku semua keluar tiba-tiba riski masuk ke kelasku dan mengajakku pulang. Aku sangat malu sekali dengan kehadirannya, yang ada di fikiranku dia akan menertawakan ku tetapi pikiranku salah besar dia malah menghiburku dan memberikan nasihat kepadaku agar aku tidak usah malu dengan keadaan ku sekarang. Akhirnya aku keluar kelas ditutupi dengan jaketnya riski.
Sangat perhatiannya dia kepadaku terlebih sewaktu aku sakit, aku dibawa ke ruang UKS. Dan pas aku tidur dia datang ke UKS untuk menengok aku, dia memegang keningku, dia menyuapiku dengan lembut dan menyuruh aku agar aku minum obat. ...
Aku juga punya kenangan yang lain dengannya, sewaktu kami ingin pulang dari sekolah di jalan kami kehujanan. Tiba tiba hujan pun membasahi tubuh kami, dengan terpaksa kami harus hujan-hujannan untuk bisa pulang kerumah, tapi kami senang main hujan. Hahahhaa....
Banyak sekali kenangan-kenanganku yang lain dengannya. Aku ingin hubunganku dengan riski bisa berjalan dengan baik sampai seterusnya, tetapi yang aku harapkan tidak terjadi.
Akhirnya setelah 5 bulan berlalu ,kami mengakhiri hubungan kami begitu saja, karena sesuatu kesalahan yang aku lakukan dan kesalahan itu sangat vatal. Dan ada satu kenangan lagu dengannya , sebuah lirik yang sangat ku ingat sampai sekarang dan tak akan aku pernah lupakan “ku kan setia menjagamu bersama dirimu dirimu , sampai nanti akan selalu bersama dirimu.......”
Ya,,, itulah kisah pengalamanku, aku Syakira aku akan selalu berharap yang lebih baik untuk diriku dihari yang akan kuhadapi esok. Semua akan ku jalani dengan senyuman ................


Sabtu, 12 November 2011

Kalimat Auxiliary

Kalimat Auxiliary


Auxiliary (Kata Bantu) digunakan bersama-sama dengan kata kerja lainnya untuk membantu mengekspresikan arti, atau khususnya mempunyai fungsi gramatikal. Di bawah ini akan kami jelaskan secara terperinci tentang Auxiliary Verbs. Selamat Belajar

Macam-macam Auxiliary Verb

  1. is, am, are
  2. be, been, being
  3. was, were
  4. do, does, did
  5. have, has, had
  6. can, could
  7. will, would
  8. may, might
  9. shall, should
  10. must
  11. ought to
  12. need, dare
Penggunaan Auxiliary Verb

1. Linking Verbs

Adalah kata kerja bantu yang berfungsi untuk menghubungkan antara subyek dan predikat. Adapun kata kerja bantu yang dapat berfungsi sebagai linking (copulative) verb yaitu: To Be = (am, is, are, was, were, be, being dan been).

Contoh:
  1. She was at my house yesterday
  2. I am a doctor
2. To do, does, did dan done
  • Dapat berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti mengerjakan.
Contoh:
  1. She did her homework yesterday.
  2. 1 do my homework every day.
  • Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk kalimat tanya, kalimat menyangkal (negative), atau jawaban singkat.
Contoh:
  1. Did you go to church yesterday?
  2. Does he come to your house?
  3. Do you know about Anne? Yes, I do.
3. Have - has dan had

  • Berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti "mempunyai".
Contoh:
  1. I have a new care.
  2. She has much money.
  3. He had two cars last year.
  • Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk Tense, misalnya present perfect tense, past perfect tense dan sebagainya.
Contoh:
  1. She has bought a new car.
  2. He had studies French.
  3. She has been working here for 12 years.
Penggunaan Modal Auxiliary

Catatan:
  1. Dalam sebuah kalimat tidak boleh ada dua buah modal auxiliary. Kalau Anda dihadapkan dengan 2 buah modals (Dalam bahasa Indonesia, misalnya, "saya harus bisa ..." maka modals yang kedua, harus diubah ke bentuk lain yang mempunyai sama arti.
  2. Kata Kerja sesudah modal auxiliaryharus bentuk pertama.
CAN

Dipakai untuk menyatakan:

1. Kesanggupan atau kemahiran seseorang.

Contoh:
  1. She can sing beautifully.
  2. 1 can speak English.
2. Minta izin.

Contoh:
  1. Can I borrow your book?
  2. Can I come to your house?
3. Kemungkinan.

Contoh: 
  1. She can be at home at noon.
  2. He can be ill. (mungkin dia sakit).
COULD

Adalah bentuk Past Tense dari CAN dan bentuknya sama untuk semua subyek. Namun dalam penggunaannya tidak selamanya berarti past time (masa lalu).

COULD dipakai untuk menyatakan:

1 Bentuk lampau dari Can.

Contoh:
  1. Mary could sing a song when she was young.
  2. She could not come here yesterday because she was ill.
2. Permintaan dengan sopan.

Contoh:
  1. Could you help me now?
  2. Could you take that book for me?
3. Kemungkinan.

Contoh:
  1. She could be at home now, but she usually plays volleyball.
  2. He could be very busy at that time.
SHALL

Digunakan untuk menyatakan:

1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Tense.

Contoh:
  1. I shall go to London tomorrow. (Saya akan pergi ke London besok).
  2. We shall buy a new motorcycle next week.
2. Menawarkan Bantuan.

Contoh:
  1. Shall I open the window?
  2. Shall I make coffee for you?
3. Janji.

Contoh:
  1. You shall have a motorcycle.(Saya janjikan anda akan dapat mempunyai sepeda motor).
  2. I shall meet her tomorrow.
SHOULD

Digunakan untuk menyatakan:

1. Bentuk lampau dari shall.

Contoh:
  1. When he come to my house I should go.
  2. I should visit to your house before you came to my house.
2. Anjuran (Artinya "sebaiknya").

Contoh:
  1. You are ill, you should go to the doctor soon.
  2. She is tired, she should take a rest.
3. Keharusan

Dalam hal ini SHOULD sama artinya dengan Ought to.

Contoh:
  1. You should (ought to) do your homework every day.
  2. He should (ought to) study hard.
4. Dalam bentuk lampaunya berarti menunjukkan suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan tetapi kenyataannya tidak dikerjakan. Atau dapat juga berarti penyesalan dimasa lampau.

Contoh:
  1. You should (ought to) have studied hard before take an exam. = Anda seharusnya belajar dengan keras sebelum mengikuti ujian. (Dalam kenyataannya Anda tidak belajar dengan keras, tetapi tetap mengikuti ujian).
  2. John should (ought to) have gone to the dentist yesterday. (Dalam kenyataannya John tidak pergi ke dokter gigi kemarin - he did not go).
WILL

Digunakan untuk menyatakan:

1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Ssimple Tense, dan sama dengan to be going to.

Contoh:
  1. I will go to Jakarta next week. (=I am going to Jakarta next week).
  2. She will come here soon.
2. Permintaan dengan sopan atau menawarkan.

Contoh:
  1. Will you carry that bag for me?
  2. Will you go with me?
WOULD

Digunakan untuk menyatakan:

1. Bentuk lampau dari Will yang berarti "akan".

Contoh:
  1. He would be punished before he escaped.
  2. She knows that it would be pleasant in Bali.
2. Suatu permohonan/permintaan dengan sopan.

Contoh:
  1. Would you please help me?
  2. Would you mind closing the window?
3. Jika digabung dengan kata LIKE menunjukkan hasrat atau keinginan.

Contoh:
  1. I would like to eat.
  2. Would you like to go there?
4. Digabung dengan kata "rather" menunjukkan arti Lebih suka (prefer).

Contoh:
  1. I would rather be a doctor than a president.
  2. I would rather have stayed home than went to the movies.
MAY

Kata kerja bantu yang berarti "boleh/mungkin" yang digunakan untuk menyatakan:

1. Permohonan izin.


Contoh:
  1. May I borrow your motorcycle? Yes, you may. (Bolehkah aku pinjam sepeda motormu?)
  2. May I go home now? No, you may not. (Bolehkah aku pulang sekarang?)
  3. Henry may be late. (Mungkin Henry terlambat).
2. Permohonan atau harapan.

Contoh:
  1. May you both the happy. (Mudah-mudahan Anda berdua bahagia).
  2. May God bless you. (Mudah-mudahan Tuhan memberkati Anda).
MIGHT

Bentuk lampau (past tense) dari MAY, namun pemakaiannya jugs dapat untuk mass kini atau mass datang.

Contoh:
  1. Alex might be late yesterday. (Mungkin Alex terlambat kemarin).
  2. Please take an umbrella with you, It might rain. (Bawalah payung, hari mungkin hujan).
  3. I told him that he might go home. (Saya beritahukan kepadanya bahwa ia boleh pulang).
  4. You might try to be more careful.
MUST

Kata kerja bantu yang berarti harus atau wajib, digunakan untuk menyatakan:

1. Keharusan/mesti.

Contoh:
  1. You must go now. (Anda harus pergi sekarang!)
  2. I must do my homework soon. (Saya harus segera mengerjakan peker aan rumahku).
  3. She must study hard. (Dia harus belajar keras).
2. Dalam kalimat menyangkal (negatif) dan membuat jawaban dari kalimat tanya, selalu digunakan NEED NOT atau Needn't bukan musn't (must not).

Contoh:
  1. Must I go now? Yes, you must atau yes, you need.
  2. Must she pay it? No, she needn't.
  3. You needn't go now. (Anda tidak perlu pergi sekarangbukan musn't.
  4. She need not come here. again. (Dia tak perlu lagi datang ke sini).
3. Must not (musn't) menunjukkan (berarti) larangan atau tidak boleh.

Contoh:
  1. You must not smoke in the class. (Anda dilarang merokok di dalam kelas).
  2. Susan mustn't go there alone. (Susan tidak boleh (dilarang) pergi ke sana sendirian).
4. Must = Have to (she/he has to) berarti harus.

Contoh:
  1. You must (have to) read this book. (Anda harus membaca buku ini).
  2. She must (has to) go to school today. (Dia harus ke sekolah hari ini).
  3. They must (or have to) work hard. (Mereka harus bekerja keras).
5. Must tidak mempunyai bentuk Past Tense. Bentuk lampau yang berarti "harus/mesti" adalah HAD TO, dan bentuknya sama untuk semua obyek.

Contoh:
  1. I had to meet my sister yesterday. (Saya kemarin harus berjumpa saudara perempuanku).
  2. She had to leave for Jakarta last week. (Dia harus meninggalkan Jakarta pekan lalu).
OUGHT TO = SHOULD

1. Kata kerja bantu yang artinya sebaiknya atau seharusnya.

Contoh:
  1. She ought to be here now. (Dia seharusnya ada di sini sekarang).
  2. Ought she to come here again? (Haruskah dia datang ke sini lagi?)
  3. She asked me what ought to be typed. (Dia bertanya kepadaku apa yang harus diketik).
2. Menyatakan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan/terpenuhi atau terabaikan. Biasanya dalam bentuk Perfect Infinitives

Contoh:
  1. The work ought to have been finished last week. (Pekerjaan itu seharusnya sudah diselesaikan pekan lalu).
  2. You ought not (oughtn't) to have crossed the road when the lights were red. (Anda seharusnya tidak menyeberang jalan ketika lampu berwarna merah).
  3. You ought to have told him that the paint on that seat is wet. (Anda seharusnya sudah memberi tahu dia bahwa cat pada tempat duduk itu masih basah).
NEED

Need artinya "Perlu" dan digunakan sebagai:

1. Untuk membuat kalimat negatif dan jawaban dari pertanyaan yang memakai MUST

Contoh:
  1. I must go now.     (Positif).
  2. I needn't go now. (Negatif). bukan: I mustn't go now, karena kalimat ini berarti.: (Saya dilarang pergi sekarang).
  3. Must I go now? No, you needn't atau Yes, you must.
2. Sebagai kata kerja biasa yang berarti "perlu" dan mengalami perubahan bentuk.
  1. need -  needs    (Present Tense)
  2. needed -          (Past Tense).
Dalam hal ini, bentuk interrogative dan negative-nya dibuat dengan auxiliary verb "do/does" untuk present tense, dan dengan "did" untuk past tense, sebagaimana umumnya kata kerja biasa.

Contoh:
  1. They need some milk.
  2. They don't need any milk.
  3. Do they need any milk?
  4. She doesn't need much money.
  5. Did Ali need to meet with you?
  6. Ali didn't need to go with you.
  7. Ali need to go with you.
DARE

Artinya "berani" dan digunakan sebagai:

1. Kata kerja bantu

Contoh:
  1. He dare go there alone. (Dia berani pergi sendirian ke sana)
  2. Dare he do it?
  3. I dare not to climb the tree.
Catatan:

"DARE" jika berfungsi sebagai Kata Kerja Bantu tidak memakai "S" untuk orang ketiga tunggal, jadi untuk kalimat nomor I, bukan: She/He dares.

2. Kata kerja biasa

Kalau DARE berfungsi sebagai kata kerja biasa, maka pemakaiannya sama seperti kata kerja biasa lainnya, yaitu dalam kalimat tanya dan negatif menggunakan auxiliary verb. Do/Does atau Did.

Contoh:
  1. She doesn't dare to go there alone.
  2. Does he dare to come here again?
  3. I don't dare to climb the tree.
Dalam bentuk past tense, Dare mempunyai dua macaw bentuk yang dapat dipakai untuk kalimat tanya atau kalimat negatif .

Contoh:
  1. He dared not to go there alone yesterday, atau He didn't dare (to) go three alone.
  2. Dared he go there alone? atau Did he dare (to) go there alone?
  3. She dared not visit me last week, atau She didn't dare (to) visit me last week.

Sumber : 



Suasana Universitas Gunadarma Kampus E ( Tugas minggu 7 Softskill)

               Suasana di Universitas Gunadarma Kampus E

                    Suasana dikampus sama sekali beda dengan suasana di sekolah dahulu . Baik SD, SMP, SMA. Dan para mahasiswa hanya bekerja dengan mandiri .
Seperti contoh kecil saja seperti pakaian. Jika di sekolah dulu di haruskan memakai seragam, sekarang dikampus kita boleh memakai pakaian yang kita sukai asalkan sopan.
           Suasana dikampus yang sekarang saya pakai untuk menimba ilmu enak dan nyaman. Akses untuk menuju kampus dari rumah saya pun juga lumayan dekat. Dan untungnya jarang terjadi kemacetan yang parah seperti halnya saya sewaktu SMA. Hanya terjadi kemacetan di depan pintu gerbang saja sewaktu para mahasiswa ingin turun atau naik angkutan umum. Dan sering kali ada polisi yang menjaga lalu lintas disekitar jalan raya kampus.
Kalau untuk sarana prasarana di kampus E cukup baik. Kebersihannya pun juga cukup baik. Ada tempat sampah yang disediakaan di berbagai sudut ruanngan. Sehingga mahasiswa dapat membuang sampah pada tempatnya tanpa susah mencari tempat sampah.
Kalau untuk hal kantin memang Universitas Gunadarma tidak memiliki kantin, hanya ada warung warung makan yang terletak di sekitaran kampus. Dan warung warung itu pun lumayan menjaga kebersihan. Dan harganya pun cukup terjangkau dengan kantong mahasiswa.
            Dan untuk peralatan ,seperti foto kopi ,penjilidan,ataupun warnet di sekeliling Universitas Gunadarma cukup banyak dfan fasilitasnya pun standar.


http://www.gunadarma.ac.id/

Kegiatan Bisnis di Indonesia ( Tugas Minggu 6 Softskill)


kegiatan bisnis di indonesia

Sudah lama sekali negara Indonesia sudah berkarier , dari awal sebelum kemerdekaan atau sebelum kemerdekaan. Begitu juga perkembangan bisnis di Indonesia. Kegiatan bisnis di indonesia di awali setelah kemerdekaan. Melihat banyak peluang untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada para investor asing masuk ke indonesia dan membuat infrastruktur serta fasilitas manufaktur untuk penunjang eksport atau pun pasar domestik.  Kebanyakan investor berasal dari cina, tetapi investor ini kebanyakan masuk dalam bisnis yang terbilang tidak besar tetapi ada pula sebagian yang memiliki modal membangun bisnis yang besar. Mereka mencari keuntungan di Indonesia karena banyak faktor , seperti masyarakat Indonesia yang jumlahnya banyak , dan perdagangan di Indonesia strategis. 
kegiatan bisnis di indonesia  semakin lama semakin meningkat, tetapi semenjak terjadinya krisis moneter pada tahun 1997-1998 investor yang tadinya menanamkan modal besar di Indonesia menghentikan kerjasamanya dan lebih memilih menanamkan modalnya di negara-negara tetangga. Itu semua terjadi karena kepemimpinan presiden pada waktu itu di nilai tidak baik sampai akhirnya negar memiliki hutang yang sagat besar sampai sekarang, dan presiden pun langsung di turunkan dari jabatannya oleh rakyat. dengan kejadian itu pula banyak rakyat yang bersifat anarkis seperti mereka membakar bangunan bangunan penting dan sering menunjukan kegiatan demonstrasi. 
untuk mengatasi itu semua pemerintah membuat suatu siasat, setelah kejadian itu pemerintah pun membangun kembali sistem perekonomiannya agar para investor berani kembali membuka bisnis di indonesia. Kegiatan bisnis pun semakin meningkat tiap tahunnya sampai dengan saat ini, tidak hanya yang berasal dari modal investor asing. sekarang banyak sekali pengusaha-pengusah yang telah mengerti bermain di dunia pasar modal, tidak hanya di indonesia tetapi juga di beberapa belahan dunia, banyak juga pengusaha indonesia yang membuka lahan bisnisnya di luar negri. dengan semua cara itu mereka dapat mencari keuntungan yang lebih. 
seperti contohnya kegiatan bisnis di Indonesia yang pesat . Kegiatan bisnis yang sedang pesat saat ini adalah kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang ada di Indonesia ini kebanyakan berasal dari negeri sakura Jepang. Banyak sekali merk kendaraan mobil,motor, dan kendaraan berat lainnya berasal dari sana, misalnya SUZUKI,YAMAHA,HONDA,KAWASAKI. Tapi tidak hanya dari jepang ada pula perusahaan otomotif dari negara lain yang memasarkan produknya di Indonesia, seperti Korea, Cina, sampai Amerika dan Eropa yang menjual mobil-mobil sport mahal. Tetapi perkembangan kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia ini sekarang justru malah menjadi permasalahan terutama di kota-kota besar, seperti di Jakarta yang hampir di semua daerahnya terjadi kemacetan terutama pada jam berangkat dan pulang kantor, bahkan di perkirakan 4 tahun lagi luas keseluruhan jalan sebanding dengan jumlah mobil yang ada. dan menambah tingkat polusi udara yang terjadi di Indonesia. seperti contoh lain pengendara motor lainnya juga banyak sekali yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, contohnya seperti tidak meakai helm.

Contoh Kegiatan Bisnis Rumahan di Indonesia
Merangkai Laba dari Tas Lidi 
Dari masa ke masa, tas menjadi perlengkapan tak terpisahkan bagi kaum hawa. Dalam setiap aktivitasnya, perempuan selalu menenteng barang satu ini. Jangan heran jika produsen tas juga rajin menggelontorkan model baru ke pasar.

Bahkan, untuk membuat produk ini berbeda, tak jarang produsen melakukan pelbagai inovasi. Salah satunya, membuat tas dari bahan sapu lidi. Salah satu produsennya adalah Sutarpi.
Ide membuat tas drai lidi ini terbersit dui benak Sutarpi  saat ia mencari bahan baku tas yang lebih murah. “Ketika krisis, saya mencari ide mendapatkan bahan baku tas yang murah,” tutur perempuan yang telah menggeluti usaha produksi tas sejak 1994 ini.

Bermodalkan duit Rp 1 juta buat membeli batang-batang lidi, sejak awal 2008, perempuan berusia 35 tahun ini mulai menjalankan produksi tas berbahan baku lidi.

Dibantu empat orang karyawan, Sutarpi merangkai batang-batang lidi menjadi sebuah tas. Tentu, batang lidi itu sebelumnya telah diwarnai agar lebih menarik.

Di kawasan Wirobrajan, Yogyakarta, Sutarpi mulai memperkenalkan tas lidi buatannya itu ke masyarakat.Meski terbilang barang baru, ternyata banyak yang kecantol dengan tas lidi Sutarpi.
Dalam waktu singkat, ia bisa meraup omzet Rp 300.000 sehari dari jualan tas lidi. “Ini kan jenis baru. Jadi, banyak orang suka dengan tas lidi saya,” katanya.

Permintaan yang terus meningkat memaksa Sutarpi menambah jumlah karyawannya menjadi enam orang. Bahkan, ia kadang harus menambah jumlahnya menjadi 10 orang, jika ada pesanan dalam jumlah besar.
Sejauh ini, Sutarpi relatif tidak menemui kesulitan soal pasokan bahan baku. Sebab, selain harga lidi relatif murah, barangnya juga mudah didapat. “Saya membelinya di pasar,” ujarnya.
Pembeli dari India
Setiap hari, Sutarpi mampu memproduksi 10 model tas dengan jumlah total 100 unit.  Namun, jika ia kebetulan sedang membuat model agak susah, produksinya hanya 50 tas per hari. Harga tas bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per unit, tergantung model dan kualitas.

Sutarpi mengaku bisa meraup omzet sampai Rp 750.000 per hari. “Marjin masing-masing tas mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 5.000,” ungkapnya.
Selama ini, pembeli tas lidi Sutarpi tak terbatas pada masyarakat Yogyakarta. Ada beberapa pelanggan dari Jakarta, Medan, bahkan India. “Pembeli dari India rutin memesan setiap tiga bulan sekali,” katanya bangga.
Bicara soal pemasaran, Sutarpi menggunakan dua cara: tradisional dan modern. Cara tradisional adalah dengan menjajakan sendiri barang dagangannya hingga menitip ke kios. Sedangkan cara modern, ia memasarkan produknya lewat dunia maya. “Tapi, selama ini, promosi lewat internet masih belum maksimal,” akunya.

Bagi Anda yang tertarik mencoba bisnis tas lidi ini, ada beberapa tip menarik dari Sutarpi.
Pertama, siapkan modal minimal Rp 1 juta buat membeli bahan baku lidi. “Perkiraan saya, uang segitu mampu  memproduksi hingga 50 tas lidi per hari,” ujar Sutarpi.
Kedua, cari pekerja yang ulet dan mahir merangkai lidi menjadi tas nan apik. Maklum, membuat tas ini cukup sulit.

Ketiga, Anda harus jeli melihat selera pasar yang mudah berubah. “Makanya, sekarang saya memadukan bahan lidi dengan aksesori akar wangi, enceng gondok, dan bahan lainnya,” papar Sutarpi.





Sumber :
http://vahmy76.wordpress.com/2010/11/07/kegiatan-bisnis-di-indonesia/

http://nasional.kompas.com/read/2009/06/24/09371398/Merangkai.Laba.dari.Tas.Lidi



Jumat, 11 November 2011

sejarah, visi misi dan arti lambang Gunadarma

Sejarah Universitas Gunadarma


Selain budi atau akhlak, manusia masih memerlukan sejumlah hajat untuk dapat hidup layak di dunia ini. Manusia memerlukan makanan dan minuman, kesehatan dan kebersihan, pakaian dan keindahan, hunian dan pemukiman, transportasi dan komunikasi, serta budi bahasa dan pendidikan. Dari waktu ke waktu, hajat hidup ini memerlukan standar baru sesuai dengan perkembangan zaman. Acuan dari standar ini selalu berpatokan kepada martabat menusia, sehingga dalam batas kemungkinan, manusia terus berusaha untuk mempertinggi martabat kemanusiaan di bumi ini.

Tanpa mengurangi perhatian kita kepada kepentingan berbagai hajat lainnya di dalam hidup ini, disini kita mencoba melihat satu saja di berbagai hajat hidup itu. Kita melihat hajat hidup yang berbentuk pendidikan. Kita menelaah bagaimana pendidikan ini berkaitan dengan perkembangan kehidupan di dalam masyarakat. Dan kita mencatat pula sebagai hal yang mempengaruhi pendidikan beserta standar didalam pendidikan itu.

Standar baru di dalam pendidikan selalu menuntut adanya perubahan di dalam pendidikan. Perubahan itu dapat saja muncul dalam berbagai wujud. Adakalanya, perubahan itu muncul dalam bentuk perubahan sistem. Ada kalanya pula, perubahan itu tiba dalam bentuk bahan pelajaran baru. Perpaduan diantara berbagai perubahan di dalam pendidikan membawa pendidikan kita ke dalam kegiatan yang selalu dinamik. Dan bersama dinamika itu, pendidikan kita berusaha untuk berkembang bersama dengan semua hajat yang ada di dalam hidup manusia.

Dalam batas tertentu, standar baru pada pendidikan berkaitan pula dengan keadaan hidup di dalam masyarakat. Pada waktunya, pendidikan menyesuaikan diri kepada keadaan masyarakatnya. Dan saatnya pula, pendidikan menjadi perintis bagi perubahan didalam masyarakat. Kaitan diantara pendidikan dan masyarakat ini bersumber pada hakekat hidup. Dan hakekat hidup itu selalu menuntut agar kaitan demikian dapat membuat seluruh hajat hidup manusia menjadi satu sistem yang utuh.

Bagi kelompok manusia, kata abstrak yang memadukan pendidikan dan masyarakat ini perlu dieja ke dalam bentuk yang kasatmata. Dalam pengejaan seperti inilah, mereka menyaksikan berbagai perkembangan masyarakat dalam wujudnya yang nyata. Dan bersamaan dengan itu, mereka melihat juga pendidikan di dalam bentuknya yang sejati.

Kelompok manusia yang kebetulan berfungsi sebagai pendidik itu, melihat betapa pesatnya suatu era baru menyingsing di dalam masyarakat kita. melalui luapan alat yang berwujud komputer, komunikasi di dalam masyarakat mengenai dimensi baru. Masyarakat kita memerlukan data dan informasi melalui standar baru. Data mulai diolah dengan kecermatan dan kecepatan yang tinggi. Informasi yang biasanya terletak di luar jangkauan olah mulai masuk ke dalam jangkauan olah. Dan bersama itu, masyarakat mulai menyadari kenyataan bahwa era baru telah muncul di dalam hidup mereka.

Dalam rangka inilah, kelompok manusia pendidik itu mulai melihat suatu kenyataan baru. Melalui kaitan diantara masyarakat dan pendidikan, standar baru didalam masyarakat perlu diimbangi pula oleh standar baru pendidikan. Kalau masyarakat telah memasuki era baru dengan menerima kehadiran komputer, maka pada tempatnyalah kalau pendidikan mulai pula merintis pengetahuan tentang komputer itu. Dan bersama itu, pendidikan komputer merupakan salah satu standar baru di dalam dinamika pendidikan zaman sekarang.

Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil tindakan kasat mata. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 1981, mereka membuka pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertamapun dimulai. Kuliah inipun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.

Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, Tanggal 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1994, serta tanggal 10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.

Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat, tanggal 26 September 1986. Sampai disini, kita mulai melihat STKG ini berkembang diberbagai dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.

Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memproleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma secara lebih rinci lagi, di dalam status Terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diploma Tiga (D3).

Bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua Jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap Jurusan memiliki satu Program Studi yang memiliki nama yang sama dengan Jurusannya itu. Demikianlah pada Manajemen Informatika untuk Jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk Jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.

Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang Ujian untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987 dan Sidang Ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985 dan 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan Wisuda setara Sarjana Muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama.

Untuk mengukukan Ujian Sarjana itu, maka mulai hari Selasa tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam Status Terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton diantara sidang Ujian Sarjana, Ujian Negara Cicilan, dan Wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan Sarjana Manajemen Informatika dan Sarjana Teknik Komputer, lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.

Sidang Ujian Sarjana ke-4, ke-5 dan ke-6, berlangsung pada hari Selasa tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan Sidang Ujian Sarjana inipun terus berlangsung hinggga pada bulan September 1994, STMIK Gunadarma telah melampui sidangnya yang ke-150. Ujian Negara Cicilan ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung mulai hari Senin tanggal 1 November 1987, mulai hari Senin tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin tanggal 12 Desember 1988. Dan Ujian Negara Cicilan inipun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung pada hari Selasa tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali.

Kemajuan di dimensi program ini tidak hanya sampai disitu. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1988, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No.006/O/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/O/1989, Status kedua Program Studi itu dinaikkan lagi menjadi Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlanjut sehingga pada hari Selasa tanggal 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi Jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 1989, Jurusan dan Program Studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya, Status Diakui dicapai Program Studi Teknik Informatika pada hari Rabu, tanggal 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 1992. Dan bersamaan dengan itu, semua Program Studi di STMIK Gunadarma telah mencapai Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlangsung. Selain Program Pendidikan Jenjang D3 dan Jenjang S1, Perguruan Tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada hari Senin, tanggal 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.

Disamping Bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke Bidang lain. Pada hari Sabtu tanggal, 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau dikenal dengan STIE Gunadarma. Di dalam STIE Gunadarma terdapat dua Jurusan, yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. Kalau Jurusan Akuntansi hanya mengasuh satu program studi, yakni Program Studi Akuntansi, maka Jurusan Manajemen mengasuh lima Program Studi, yakni Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Trasportasi dan Manajemen Koperasi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada hari Kamis tanggal 16 Juni 1990 serta mulai berkuliah pada hari Senin tanggal 17 September 1990.

Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status Diakui dan kemudian Status Disamakan. Sampai pada bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali Wisuda. Selanjutnya, bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.

Dimensi ke dua adalah dimensi prasarana dan sarana. Di bidang prasarana dan sarana ini, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau pada saat awal, lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba. Dari tahun ke tahun ketiga Kampus itu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Sekali pun ruang di Kampus Kenari terus diperluas namun pada akhirnya perluasan Kampus inipun tidak dapat menampung pertambahan mahasiswa yang demikian besarnya.

Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok, dan pada hari Senin tanggal 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di Kampus Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di Kampus Pondok Cina ini bertambah. Mula-mula, batu pertama untuk gedung kedua diletakkan pada hari Sabtu tanggal 26 September 1987, dan gedung kedua inipun mulai dipakai pada hari Jumat tanggal 13 Januari 1989. Setelah itu gedung ketigapun dibangun dan dipakai. Ruang di dalam ketiga gedung ini masih belum mencukupi sehingga masih dilengkapi lagi dengan sejumlah gedung sementara disekitarnya.

Selain Pondok Cina, prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Sebaliknya kampus ditengah kota Jakarta terus bertambah. Setelah mengembalikan Kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada hari Kamis, tanggal 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. Kampus inipun dikenal sebagai Kampus Salemba. Dan mulai digunakan pada bulan Mei 1990. Ini berarti disamping Kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.

Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 1991, batu pertama gedung pertama di Kampus Kelapa Dua diletakkan dan pada hari Selasa tanggal 17 September 1991, gedung pertama Kampus Kelapa Dua ini mulai digunakan. Sejak itu Kampus Kelapa Dua terus berkembang dan pada bulan Septembar 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.

Gunadarma bercita-cita untuk membangun gedung delapan lantai di Kampus Kenari. Sementara kampus seperti ini belum terwujud, perkuliahan di kampus Kenari dialihkan ke kampus sementara di Pegangsaan. Demikianlah, perkuliahan di Gunadarma berlangsung di lima kampus yang terpencar dari tengah Jakarta sampai ke Depok. Semua kampus ini dikoordinasikan dari satu pusat yang terletak di kampus Pondok Cina.

Prasarana dan sarana lain adalah Laboratorium. Disamping Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang telah terbentuk sejak jaman PPIK, maka pada hari Kamis, tanggal 16 Dessember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada hari Senin, tanggal 23 Maret 1987, Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 1989.

Sekalipun tidak terwujud alat dan gedung, sarana yang cukup penting di Gunadarma adalah majalah ilmiah Matematika dan Komputer yang mulai terbit sejak bulan Januari 1985 dengan penerbitan lima kali setahun, majalah ini memperoleh Surat Tanda Terdaftar di Departemen Penerangan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 1987. Tulisan di dalam Majalah Ilmiah ini telah membantu Gunadarma dengan perluasan informasi tentang pendidikan di dalam Gunadarma.

Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak oleh Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliahpun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.

Dimensi ketiga adalah kegiatan di luar kurikulum. Selain kegiatan Lomba Kecerdasan, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional tampaknya kegiatan Gunadarma yang paling menonjol adalah di Bidang Catur.

Wadah kegiatan catur adalah Pecinta Catur Gunadarma atau PC Gunadarma yang diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 25 Februari 1989. PC Gunadarma telah berhasil menyelenggarakan Lomba Catur taraf Internasional yang melibatkan Grand Master Catur Internasional untuk perebutan gelar dunia di bidang catur.

Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali kepemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.

Di dalam pelaksanaan pendidikannya itu, unsur guna dan unsur darma senantiasa menjadi pegangan untuk dijadikan sumbangsih Gunadarma kepada masyarakat dan ilmu. Gagasan ini turut merumuskan susunan kurikulum di dalam pendidikan. Unsur profesi dan unsur ilmu di dalam kurikulum senantiasa menjadi perhatian para pengasuhnya. Ketrampilan profesi dan kemampuan ilmu mewarnai pendidikan dari awal sampai akhir.

Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.

Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.

Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.

Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.

Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.

Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.

Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.

Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.

Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.

Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.

Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.

Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.

Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.

Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.

Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.

Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.

Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.

Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.

Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.

Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.

Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.

sumber : http://www.gunadarma.ac.id/en/page/sejarah-universitas-gunadarma.html 


Visi
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.
 
Arti dan Lambang Universitas Gunadarma

Tangkai Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan
dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa


Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam


Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut
ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat


Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada
ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan


Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila

sumber : http://www.gunadarma.ac.id/en/page/arti-dan-lambang-universitas-gunadarma.html